Minggu, 15 Agustus 2010

Sound Module Keyboard

Sound module adalah sebuah perangkat penghasil suara imitasi  (produk dari komponen-komponen elektronik) dan bisa dikategorikan alat musik elektrik (non akustik)

Ada dua jenis sound module:

  1. Hardware. (meskipun di dlmnya software juga). Biasanya berbentuk "rack"  
    Jaman dulu diciptakan untuk mengatasi keterbatasan ruang di studio musik (recording), karena mereka membutuhkan berbagai macam suara dari keyboard yg berbeda.
    Biasanya juga sering disebut keyboard tanpa tuts.

    Mulai dikenal luas di Indonesia sejak Fariz RM memulai pembuatan musik Midinya.
    Sekarang hampir semua produsen mengeluarkan versi Keyboard dan versi Module.

    Sound module yg legendaris : U220. JV80.
    Sound module "the best sound" bagi beberapa orang : Yamaha Motif, dan produk dr Korg.

    Untuk bank suara sendiri:
    Ada yg cuma dari internal (misalnya Roland seri D)
    Ada juga yg bisa tambah suara dng card khusus (mis Roland JV80 dan U220)
    Ada juga yang bisa sampling (Roland seri S), jadi kita bisa menambah suara dari hasil rekaman.


  2. Software, berfungsi sama dengan hardware, akan tetapi dia berwujud "Program Komputer"
    Jadi jelas dia membutuhkan perangkat komputer (PC atau Mac)

    Biasanya berwujud software VST atau VSTi atau DXi dan lain-lain.
    Ada yg merupakan program utuh (dng cara instal) atau ada yg bisa Copas (ber-extension .DLL)
    Ada yg bisa "stand alone" karena dia sudah bisa koneksi via midi, mis: minimog
    Ada juga yg harus ditempel di software yang menyediakan koneksi midi (Cakewalk, Sonar, Steinberg Band in Box, dll)
    Produk legendaris : Sample Tank, Hypersonic, Edirol dll

    Kendala di software adalah adanya "Latency" di PC, sedangkan utk Mac bisa diatasi dng Latency-nya yg mendekati 0. Akan tetapi Mac susah menerima software bajakan...(jadi mahal he he he)

    Seperti versi hardwarenya, ada yang cuma bisa suara bawaannya, tapi juga ada yg bisa sampling.


Sound module yang dulunya biasa dipakai di studio, sekarang juga sudah biasa dipakai di panggung, baik untuk band, orkes melayu, campur sari bahkan organ tunggal.

Dan tidak melulu digunakan keyboardis, bahkan alat musik akustik-pun bisa menggunakan sound module karena adanya converter analog to midi.
Gitaris band-ku, Eka saproen, tahun 1995 sudah menggunakan sound module (Roland U220), jadi gitarnya bisa bersuara piano, suling, chorus persis seperti keyboard.

Penggunaan sound module-pun tidak hanya untuk menambah kekayaan suara, tetapi bisa menambah penampilan menjadi "wah" dengan adanya banyak peralatan di panggung (meskipun tidak digunakan..he he).
Dan juga bisa jadi pendongkrak harga jual artis. (kasihan kan, udah bawa peralatan macam-macam)

Sedikit saran untuk pemusik: perlu dipertimbangkan dana lebih yang kita gunakan untuk pemakaian sound module dan efek bertambahnya nilai jual, efek promosi dan efek bertambahnya daya saing.






Mohon sumbang saran dan perbaikan dari para pakar sound module
Dan semoga tulisan ini bermanfaat....

2 komentar:

  1. Ralat dari mas Eka Saproen, beliau memakai Roland U110

    BalasHapus
  2. salam kenal.
    mohon solusinya,bagaimanakah cara membuat PC (stand alone)menjadi sound module untuk keyboard (organ tunggal)?.
    newbe-terima-kasih.

    BalasHapus