Jumat, 30 Juli 2010

Keterbatasan Kata

Banyak 'makna' yang bisa kita mengerti, akan tetapi sangat susah untuk menempatkannya dalam suatu wadah yang kita sebut 'kata'

Hal tersebut sering menimbulkan "miss comunication", salah persepsi, kesulitan memahami seseorang, atau pun bisa menimbulkan gesekan gesekan antar pribadi.

Untuk mengatasi 'Keterbatasan Kata', banyak alat bantu yang dikaruniakan-Nya kepada kita, ada irama, tekanan pengucapan, bahasa tubuh, pandangan mata dan ikatan batin.

'Kata' sebenarnya hanya pembungkus 'makna'. Tetapi sering terjadi kita hanya berkomunikasi sebatas 'kata', bukan mengkomunikasikan 'makna'. Sungguh,... suatu komunikasi terhadap sesama tanpa kedalaman.

Padahal sungguh dahsyat komunikasi 'makna' dengan sesama, bahkan pada titik tertentu kita sudah tidak membutuhkan 'kata', 
Hanya dengan pandangan mata dan bahasa tubuh, komunikasi bisa terjalin.

Mari kita belajar berkomunikasi dengan kedalaman, berkomunikasi 'makna'.
Bukan hanya berkomunikasi 'kata', karena kita sadar adanya keterbatasan 'kata'.






Cibuk Lor, 4 jam sebelum pernikahan seorang teman.

Kamis, 29 Juli 2010

Kejarlah Daku

Suatu saat, Idris Sardi sang Maestro Biola pernah mendapatkan surat dari para musisi muda.
Mereka meminta Sang Maestro untuk mundur dari dunia musik dan memberi kesempatan kepada yang muda untuk berkiprah.

Apa jawab sang Maestro...?
" Saya tidak akan mundur, kalo mau, kejarlah saya. Berlatihlah sekuatnya agar bisa melampaui kemampuan saya,"

Satu jawaban yang saya anggap benar. "Persaingan sehat",......
Kalo ada orang lain yang lebih jago, jangan pernah meminta orang tersebut mundur.
Lebih baik kita berlatih lebih keras, agar kemampuan kita bisa melampaui orang tersebut.

Menurut saya, sangatlah baik, jika satu generasi mempunyai kemampuan yang lebih daripada generasi sebelumnya.
Saya rasa ini juga berlaku di semua bidang.

Kakak yang baik akan sangat senang jika sang adik bisa lebih jago dari sang kakak.
Orang tua yang baik akan sangat bangga bila anaknya bisa melampaui dirinya.







Selamat berlatih, dan berusaha sekuat tenaga.

Senin, 26 Juli 2010

Pergantian Pemain

Dalam dunia Entertaintment, ganti mengganti sudah lumrah terjadi.
Baik pemain musik, penyanyi, MC, penari dan pengisi acara yang lain.

Ada pergantian yang memang kita terima dengan senang hati.
Mungkin pada saat itu kita sedang kecapekan,
Atau mungkin kita mendapatkan job yang lebih menyenangkan,
dari segi keuangan ( fee-nya lebih bagus ),
atau dari segi pertemanan ( kita dapat job baru dari pelanggan ataupun teman ).
Maka kita relakan job tersebut diambil alih orang lain, ataupun kita yang mencarikan pengganti.

Ada juga pergantian yang kita terima dengan berat hati.
Di saat kita membutuhkan uang, job kita direbut orang lain,
Bahkan yang lebih tidak mengenakkan, job tersebut direbut teman sendiri.

Ada beberapa alasan pergantian pemain,

  • Kita sendiri yang menolak job tersebut, maka job akan diserahkan orang lain
  • Persaingan Harga, harga yang mereka tawarkan lebih rendah dari harga kita.
  • Persaingan Kemampuan, mereka lebih jago daripada kita.
  • Persaingan Hubungan, ternyata pemain pengganti keponakan manajer cafe, atau pemain pengganti adalah kakaknya tamu potensial cafe tersebut.
  • Pergantian Suasana, meskipun harga kita sudah murah, kemampuan kita bagus, tapi pemberi kerja pengin suasana baru, maka tergeserlah kita ke laut.


Maka kita perlu berbesar hati, dan selalu siap dengan perubahan yang ada.
Yang perlu kita lakukan adalah selalu memperkuat daya jual kita.


Dan apabila pergantian yang tidak menyenangkan itu menimpa kita, ingatlah bahwa Rejeki sudah ada yang mengatur.
Kita kejar sekuat tenaga pun, kalo itu belum rejeki kita, pasti lewat juga.
Tapi kita juga salah bila tidak berusaha sekuat tenaga mengais rejeki.


Selamat berlatih, melobby pemberi kerja, dan bermanis kepada penggemar,

he he he......


Karangan Sendiri

(Dedicated to Almarhum Leo Kalla)


Cerita ini adalah pengalaman yang pernah di alami oleh Leo Kalla alm. seorang teman dekatku, seorang pemain organ tunggal dari pulau Alor, dan sekarang menjadi 'pengisi tetap cafe surgawi'.




Suatu saat Leo dapat job mengisi hiburan di acara lomba catur.
Setelah menyanyikan berapa buah lagu, datanglah seorang pria setengah baya hendak ikut menyumbangkan lagu ( membuat lagu jadi sumbang...he he he...red )


Setelah sampai di dekat Leo, bapak ini membisikkan sesuatu ke telinga Leo.
"ya udah pak,........ bapak nyanyi dulu aja gak usah pake mic, saya cari akordnya", kata Leo


Ternyata bapak ini pengarang lagu, pikir Leo, dia akan membawakan lagu karangannya sendiri..




Setelah bapak itu pelan-pelan menyanyikan lagu-nya,....... lho, kok rasanya pernah dengar lagu-nya ya, pikir Leo.


Setelah berpikir lagi sambil mendengarkan bapak itu menyanyi, woalah.....ternyata bapak ini mau membawakan lagu yang judulnya "Gubahanku" bukan lagu gubahan (karangan) bapak itu.




Ternyata sewaktu bapak itu tadi membisikkan judul lagu "Gubahanku", Leo berpikir bapak itu mau membawakan lagu gubahannya sendiri alias karangannya sendiri....ha ha ha...padahal bapak itu mau menyanyikan lagu dengan judul "Gubahanku" karangan Gatot sunyoto..










Ha....ha....ha..... Leo,...Leo..... 
Aku yakin kamu si sana sudah bahagia...
Sorry, dulu aku gak melayat, habis kamu meninggalnya di Bali, Jogja-Bali kan jauh.....

Minggu, 25 Juli 2010

Pentas Dangdut

Sudah beberapa saat ini desa-ku punya gawe.
Pada waktu Kampanye calon Bupati "yang akhirnya tidak" terpilih, desaku mendapat bantuan pasir dan semen untuk memperkeras jalan desa.
Berkat kerja keras dan 'sumbangan tambahan' warga, akhirnya perkerasan jalan desa selesai.

Untuk acara syukuran, tadi malam pemuda desa mengadakan pentas dangdut
Karena dana mepet, mereka memanggil group 'dangdut prapatan', yang terdiri dari elektone, suling dan kendang.
Mungkin mereka sungkan meminta diriku pentas karena dana sangat minim, padahal kalo dimintapun diriku pasti menolak,..he he he. Sebab daripada diriku sudah ada job yang lain....

Sepulang dari 'mbut ge' (nyambut gawe=bekerja) aku bertanya kepada istriku yang ikut menonton pentas dangdut.
"bagaimana pentasnya tadi..."
"ramai,...gelut...(berkelahi)..."

Woalah, dari jaman behula sampai jaman 'intel i7' kok ya sama saja.
Pentas dangdut sama dengan tawuran. Seni proletar yang selalu diwarnai perkelahian.
Mungkin penyebab utama adalah tiap kali ada pentas dangdut, penonton menikmati bersama mas 'Alkohol'
Asal mula perkelahian biasanya karena senggolan pada waktu joget, bahkan ada semboyan diantara para pemuda desa, ......"senggol tusuk"......

Makna pentas dangdut sebagai ucapan syukur rusaklah sudah.
Syukuran kok malah diwarnai perkelahian.

Pentas dangdut sekarang bukanlah ajang pentas seni tetapi ajang kekerasan.





"Aduh......ma..!!!, papa ini kan sedang ngetik, jangan disenggol to..."
"Entar mama bisa papa 'tusuk' lho......"
"e..e...e...e..malah sengaja nyenggol terus, oke deh, ma..... sini....papa tusuk..."


YUUUUK........MARIIIIIIIIIIII..........Eng ing eng......









Cibuk 25072010

Sabtu, 24 Juli 2010

Pemusik Malam

Pagi tadi, sekitar pukul 2, sepulang dari tugas rutin di Pandan Garden Resto, aku mampir ke warung Indomie.

Sesampai di sana, ternyata sudah berkumpul beberapa orang yang sedang asyik ngobrol sana ngobrol sini.
Ada yang menarik dari orang-orang tersebut, wajahnya memerah, matanya juga, dan nafasnya berbau naga.

Sambil menunggu pesanan indomie goreng 'tante' alias 'tanpa telur' aku ikut mendengarkan obrolan mereka.

"Wah, di tempat-ku tadi ada tamu nyanyi terus, bikin seret tip-nya, karena tamu yang lain jadi sebel, trus pulang gak kasih tip..."
"Kalo di tempatku, tadi malah telat pentasnya, nunggu tukang kendang"
"Eh,..si Bedjo bisa nggak ya, besok malam minggu ngebantu gitar di tempatku"
"coba tanya aja sendiri, nih nomer hape-nya...."

Oh, ternyata mereka semua pemusik, dan dari percakapan mereka, aku simpulkan mereka dari group 'orkes melayu'

Yang menarik pikiranku, kenapa mereka seragam, wajah memerah, mata juga memerah, dan nafas berbau khas.
Apakah mereka vampire ya....? ternyata tidak, mereka adalah pamusik yang sudah master, tapi master of drunken...drunken master, alias dewa mabuk.




Apakah pemusik malam identik dengan drunken master..?

Memang dunia malam dan alkohol sangat berhubungan erat, malam yang dingin patut dihangatkan oleh Mr. Jack Daniel. Miss Contreu, Bapak Topi Miring, Mbokde Lapen, dan Keluarga 'mben-omben" yang lain.

Sebagai pekerja malam, para pemusik sangat susah menahan godaan tersebut, apalagi kalo tamu berduit sudah "flying without wing'.
Mereka akan menawarkan dan mencekoki pemusik dengan minuman, dan akan marah besar jika tawarannya ditolak.

Dan setelah sekian lama di dunia malam, akhirnya upacara minum-meminum dan cekok-mencekoksudah jadi kebiasaan yang mana juga menjadi 'kecanduan'

Sudah jatuh, tertimpa tangga.
Bayaran main musik sedikit, harga minuman mahal, padahal mereka sudah kecanduan.
Akhirnya ekonomi morat-marit, keluarga berantakan....kasihan bener.

Kupikir, menjadi Pemusik Malam tidak hanya membutuhkan skill musik aja, tapi juga skill untuk menahan godaan-godaan dunia malam.

Pemusik Malam harus belajar ilmu 'Joyoendho'
Ilmu menghindar dari upacara minum-meminumi dan cekok-mencekoki





Setelah Indomie 'tante' kuhabiskan, dan kubayar, aku berpamitan dengan mereka semua,
"Mari semuanya, aku pamit duluan..."
"Mangga-mangga,mas...silahkan...."

Guubrraaak................Aku tepar di trotoar, kakiku diikat oleh Red Label...
Aduh sorry...si Bandel 'Red Label',...... dirimu belum kusebut-sebut dari tadi...



















He he he
Cibuk Lor, 24072010

Jumat, 23 Juli 2010

Lucu

(kutipan dari sms teman, pak Endro.... aku ubah dikit ya be...)


Lucu....
Bagaimana uang 100 ribu nampak begitu besar ketika kita sumbangkan, 
dan begitu kecil saat kita belanjakan di supermarket

Lucu....
Bagaimana satu jam terasa lama ketika beribadah kepada Tuhan,
dan terasa begitu sebentarnya ketika bernyanyi di Karaoke dan Dugem

Lucu....
Bagaimana kita mempercayai apa kata KORAN namun mempertanyakan apa kata ALKITAB

Lucu....
Bagaimana kita Kehilangan kata-kata saat BERDOA,
dan betapa lancarnya ketika MENGOBROL dengan teman

Lucu....
Bagaimana kita butuh waktu berminggu-minggu untuk merencanakan KEGIATAN KEAGAMAAN,
namun bisa sekejab dalam merencanakan KEGIATAN HURA HURA

DAN BEGITULAH...
HAL HAL LUCU TAK SELAMANYA MENJADI HIBURAN BAGI JIWA karena ada juga 
HAL HAL LUCU YANG PERLU KITA RENUNGI......BUKANKAH INI LUCU..???


Mari kita instropeksi diri, dan segera berbenah,
mumpung kita masih diberi WAKTU oleh NYA




Hebat be... padahal setahuku babe orang yg paling sekuler, salut......








JOG 11062010

Berkumpul kembali

Bersatu kembali dengan teman-teman lama dan berkumpul kembali dengan saudara-saudara yang lama terpisahkan. Sungguh sesuatu yang sangat bermanfaat dan sangat menyenangkan.

Setelah lama kita mengarungi kehidupan masing-masing, ada saatnya kita rindu berkumpul dengan sahabat-sahabat lama kita, saudara-saudara kita.
Berkumpul kembali sekedar bersilatuhrahmi, berbagi cerita, menggali kenangan-kenangan indah yang pernah kita alami bersama, akan menghapus kerinduan, seperti hujan yang menghapus kemarau panjang.

Tidak bisa dipungkiri, bagi sebagian orang yang merasa hidupnya tidak sukses, akan merasa enggan berkumpul kembali. Mereka mungkin enggan berbagi cerita, ataupun malu dengan ketidak suksesan mereka.
Bahkan mereka merasa, berkumpul kembali hanya menjadi ajang pamer bagi mereka yang sukses.

Suatu pendapat yang keliru.

Justru dengan berkumpul kembali, kita bisa membuka kembali peluang untuk kesuksesan kita. Dengan berbagi beban, curhat kepada teman atau saudara, maka hidup akan semakin ringan.

Dan bagi mereka yang memang suka memamerkan kesuksesan, harap diingat, bahwa mereka tidak pernah benar-benar sukses jika belum bisa membantu orang lain.
Anda belum pernah bisa betul-betul bahagia jika tidak pernah membagikan kebahagiaan anda, dan kesuksesan anda bukanlah bahan untuk pameran, tapi adalah modal untuk membantu orang lain.

Dengan berkumpul kembali, kita gali kenangan-kenangan indah di masa lalu, dan menjadikannya bekal menggapai kebahagiaan yang lebih di masa mendatang.
Manfaatkanlah waktu yang masih dikaruniakan kepada kita, karena kesempatan-kesempatan itu mungkin tidak akan kita peroleh kembali di masa mendatang.






Cibuk lor Juli 2010.

Kamis, 22 Juli 2010

Senangnya Jadi Pemusik

Beberapa minggu yang lalu, aku diundang mengisi suatu acara di Liquid Resto, Yogyakarta.
Setelah acara dimulai, aku mulai main musik mengiringi penyanyi.
Setelah beberapa lagu, tiba-tiba panitya mendatangi-ku

"mas, coba putar lagu ini..." weits...ternyata lagu dugem...
"untuk apa, mbak"
"ini ada acara dancer, kejutan buat para tamu"
"oke, deh mbak....."

Setelah lagu kuputar,....alamak keluarlah gadis-gadis miskin yang kagak kuat beli kain untuk baju.
Mereka cuma pakai pakaian sangat mini, kemudian mulai menari.
Oh, ternyata ini yang dinamakan "sexy dance" yang lagi ngetrend itu.
Apa mereka gak masuk angin ya, padahal AC di ruang itu dingin sekali.

Kupikir-pikir, senang juga jadi pemusik, bisa dapat hiburan gratis.
Sekali-kali "Pria Penghibur" ini juga dapat hiburan.....asyiiik....

Tapi susahnya, waktu main keyboard lagi, kenapa ya jariku jadi sebelas.....??,
Wooo, ada tambahan satu dari bawah......he he he


Kalo kagak percaya, coba liat aja deh...
Coba klik link di bawah ini..

http://www.facebook.com/v/134264193279386


Semoga bermanfaat.....thuing...

Rabu, 21 Juli 2010

Paguyuban

Kadang kala profesi kita membuat kita kehilangan kegiatan bersosial.Meskipun profesi tersebut juga berhubungan dengan masyarakat juga, akan tetapi kita berhubungan secara profesi.
Sedangkan manusia juga membutuhkan hubungan yang bersifat pribadi, ataupun hubungan dari hati ke hati, curhat, ngobrol sana sini, bergurau, bercanda, yang itu semua tidak bisa dipenuhi oleh hubungan secara profesi.
 
Maka diperlukan paguyuban profesi, dimana kita bisa berkumpul dengan sesama profesi akan tetapi berhubungan secara guyup, dari hati ke hati, bercanda, dan ngobrol sana-sini lepas dari profesi kita.
Paguyuban profesi juga membuat kita berkembang secara seimbang, diantara keseriusan profesi berimbang dengan canda tawa dari hati ke hati.
 
Dengan dasar diatas, maka dengan senang hati dan sepenuh hati aku ikut dalam paguyuban penyanyi dan pemusik Yogyakarta, dalam bentuk "Arisan Goeyoep Roekoen"
 
Arisan tersebut diadakan tiap Rabu sore jam 16:00, biasanya bertempat di utara stasiun tugu, di tempatnya dab Gareng, kecuali kalo diundhuh oleh anggota, maka tempat berpindah ke rumah anggota itu dengan hari dan jam yang sama.
 
 
Bagi teman-teman pembaca blog ini, silahkan mencoba ikut ataupun membuat paguyuban dengan teman-teman sesama profesi anda,
aku jamin...MENYENANGKAN....




 
Semoga bermanfaat.....



Selasa, 20 Juli 2010

Jembatan Jiwa

Sudahkah kita bernyanyi untuk Yang Ilahi...
Bukankah seni musik adalah jembatan jiwa untuk bertemu dengan Yang Ilahi.
Bunyi adalah sesuatu zat yang immaterial, seperti juga Yang Ilahi.
Lafalkanlah doa, lantunkanlah nyanyian jiwa, persembahkanlah kepada pemilik semuanya itu.



Hanyutkanlah dirimu pada nyanyian dunia, maka kau akan mendapatkan dunia.
Hanyutkanlah dirimu pada nyanyian jiwa, maka kau takkan kehilangan jiwamu.





Pejamkanlah mata, tutuplah semua indra, tutuplah semua pintu ke dunia.
Masuklah kedalam hatimu, kedalam jiwamu, bernyanyilah dan temuilah Yang Ilahi.
Dia sangat rindu membuatmu bahagia.

Bukalah mata, bukalah semua pintu ke dunia.
Bagikanlah semua Kebahagiaan yang telah kau dapat dari Yang Ilahi.
Dan Kebahagiaan itu takkan pernah hilang darimu........

Senin, 19 Juli 2010

Surat untuk Istriku

Dinda-ku sayang.....
Abang sekarang akan mengaku sekarang...

Selain dirimu, abang sangat dekat dengan dia. dikala abang tidak bersamamu, abang habiskan bersama dia.
Dia selalu penurut dan tidak rewel, dia menghibur abang dengan suaranya yang merdu.
Dia tidak pernah marah, walaupun sering abang tinggalkan di sudut kamar yang gelap.

Bersama dia, abang mengarungi kerasnya malam...
Bersama dia, abang berkelana dari kafe ke kafe, dari hotel ke hotel, dari kantor ke kantor, dari hajatan ke hajatan yang lain.

Pinta Abang, janganlah dinda memarahi dia, karena bagaimanapun dia juga ikut mencarikan rejeki untuk keluarga kita.

Janganlah juga dinda cemburu kepada dia, karena diapun tidak cemburu melihat hubungan kita.

Abang janji, tatkala dia sudah uzur, abang akan jual dia dan mencari pengganti dia yang lebih muda
Dan pengganti dia yang lebih muda-pun akan menemani hari-hari abang, tatkala tidak bersama dinda

Oh, iya dinda...
Ini abang kirimkan juga foto dia, jangan dirobek-robek ya, susah, karena daripada itu bukan dari kertas......he he he










cup..cup..cup, cium dari abang dendri yg lagi nunggu servis mobil sambil ngenet



Alat Elektronik

Di jaman sekarang ini, alat elektronik (tv, radio, hp, mesin cuci, etc) sudah menjadi kebutuhan utama.
Dan karena kita yang butuh, sering kali kita diperalat oleh produsen dan pedagang peralatan elektronik.
Maka pertimbangkanlah sebelum membeli peralatan elektronik tersebut.

Ada beberapa pertimbangan yang perlu kita pikirkan :

  • Sudahkah kita benar-benar membutuhkan peralatan tersebut, biasanya harga gengsi lebih mahal.
  • Bagaimanakah pelayanan purna jual-nya, ada service center-nya nggak? Jangan-jangan cuma bisa diperbaiki dengan "lem kuning" (lempar trus tuku maning)
  • Setelah kita tidak membutuhkannya lagi, apakah masih bisa dijual, apakah harus kelaut aje..
Dalam pembelian peralatan elektronik, kalau kita tidak ingin rugi,  pola pikir kita ubah, kita tidak membeli tapi  kita menyewa peralatan tersebut.
Jadi harga yang kita bayarkan sebenarnya harga sewa peralatan tersebut dalam jangka waktu tertentu, maka kita tidak akan kaget waktu menjualnya kembali, karena sudah kita perhitungkan penurunan harganya.

Sangat disayangkan bila kita membeli peralatan tapi tidak kita pergunakan, karena menurut perhitungan penurunan harga, sebenarnya kita cuma sewa peralatan tersebut.

Tetapi, semua yang saya ungkapkan di atas tidak berlaku kalo anda pedagang peralatan elektronik, ini dikarenakan perbedaan status siapa yg butuh...(hukum supply and demand)





Semoga bermanfaat...

Minggu, 18 Juli 2010

Pemain Organ vs DJ vs Mili Vanelli

Perkembangan dunia permusikan yang memprihatinkan.

Seiring dengan kemajuan tehnologi, kebutuhan dan daya beli masyarakat, organ tunggal menjadi pilihan profesi yang menjanjikan.
Di kotaku sendiri pemain organ tunggal menjamur, apalagi dengan adanya fasilitas kredit pembelian alat musik dan makin banyaknya produksi "song file"

Ini adalah cerita dari seorang penyanyi profesional di kota-ku.
Pernah suatu saat dia diundang ke suatu Hajatan, yang punya gawe sudah mengundang pemain organ tunggal.
Si penyanyi mencoba mencocokkan lagu yang akan dibawakan, katanya, "bang, aku nanti mau nyanyi lagunya KD, mencintaimu, nadanya F ya..."

"Aduh, mbak.. nada F itu yang gimana sih, Nanti mbak nyanyi lagu ini saja"
Kemudian pemain organ tersebut menyodorkan song list yang sudah diketik rapi.

Ternyata pemain itu gak bisa bermain musik sama sekali, dia hanya bisa memainkan lagu yang ada di flashdisk-nya.
Bahkan fungsi "transpose" aja dia gak tau, alhasil banyak penyumbang di hajatan tersebut tercekik, juga ada yang bernyanyi versi metal...grrrhhh....

Yang lebih mengerikan lagi, tiap kali penyumbang berantakan dalam menyanyi, krn tidak cocok nada-nya dan krn tidak hapal urutan lagu, pemain tersebut mengambil mic dan berkata, 'kalo gak bisa nyanyi, gak usah nyumbang aja...."

Inilah "DJ" di dunia Organ Tunggal......






Ada juga pengalamanku sendiri,

Suatu saat saya menghadiri hajatan seorang teman.

Wuih, keren... Pemain organ merangkap menjadi penyanyi.
Setelah bla bla bla sedikit, dia mulai menyanyi...

Aku perhatikan, permainan tangan nya tidak sejalan dengan musik yang terdengar, ketika terdengar melodi, malah tangan kanannya ambil minum......ah mungkin dia pake song file pikirku..

Yang lebih hebat lagi, pada waktu reffrain, ada suara duanya yang sama persis dengan suaranya..???

Apa mulutnya bisa bercabang ya, yang satu cabang nyanyiin suara satu, yang lain nyanyiin suara duanya.

Selidik punya selidik, ternyata yang terdengar adalah suara kaset yang disetel temannya di operator sound system, jadi pemain tersebut hanya pura-pura buka mulut sesuai lagu yang terdengar.
Istilah kerennya "lipsing" pa ya..?

Jadi ingat kasus "Mili Vanelli" yang terkenal dengan Lipsing-nya





Aku pikir, kalo dihubungkan dengan kesulitan ekonomi, semua itu sah sah saja.
Tapi kalo dihubungkan dengan dunia seni, semua itu sangat memprihatinkan.











Cibuk Lor.18072010
Curhat jadi pengangguran di hari Minggu

Kamis, 15 Juli 2010

MIDI Files

Ternyata banyak salah kaprah di dunia ini, tapi karena terlanjur dipakai, ya sah-sah saja.
Salah satu contoh "menanak nasi", bukankah sebenarnya menanak beras...ocre..?

Dalam dunia musikpun demikian, terutama dalam dunia musik digital.Seperti kita ketahui, sebenarnya istilah MIDI adalah mengacu pada perangkat/interface.
Jadi seseorang pemusik dikatakan memakai MIDI jika dia memakai perangkat itu, ditandai dengan adanya kabel penghubung "dua" alat musik.

Sering terasa risih, ketika seseorang pemusik memainkan "satu" alat musik dikatakan memakai MIDI.
Di era sekarang, banyak pemusik yang memainkan musik dalam bentuk rekaman "Song File" yang biasanya ber-extention .mid.

.mid itu sebenarnya untuk menunjukkan file tersebut dalam format Standard Midi File, tapi bukan berarti pemusik tersebut memakai MIDI, apalagi dia cuma memakai satu alat musik, (Electone Keyboard misalnya)


Kecuali bila pemusik tersebut memakai dua alat musik, satu alat pemutar rekaman (sequencer, laptop, etc) dan satu bank suara (sound modul, keyboard, etc) baru boleh dikatakan dia memakai MIDI untuk menghubungkan kedua alat tersebut.

Jadi lebih tepat dikatakan pemusik tersebut memutar/memakai Song File dalam permainannya.




Yang jadi pertanyaannya sekarang, apakah dia masih pantas disebut PEMUSIK jika hanya memutar Song File dalam permainannya, apalagi Song file tersebut bukan dia yang membuat.

Dia lebih pantas disebut OPERATOR saja.
















Semoga bermanfaat.....

Aku

Aku, pria montok dari Seyegan.
Aku ingin berbagi cerita, berbagi angan-angan, berbagi ilmu.
Aku ingin hidupku berarti, meskipun sangat kecil untuk dunia.

Aku masih goblok dalam menulis.
Sak karepmu lah, yang penting aku adalah aku, dan aku bukan kamu...he he he